PERALATAN PABRIK
“BELT CONVEYOR”
NAMA : AHMAD SUKRI HARAHAP
NO.BP : 1210911017
DOSEN : NUSYIRWAN, MT
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
1. Pengertian Belt Conveyor
Belt
Conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang digunakan untuk
mengangkut material dengan kapasitas besar. Alat tersebut terdiri dari sabuk
yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt
conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan. Misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan
sifat bahan yang akan diangkut.
Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari
logam yang tahan terhadap panas.
2.
Fungsi Belt Conveyor
Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut atau sebagai alat transportasi material dengan
kapasitas yang cukup besar, dan sesuai dengan namanya maka media yang digunakan
berupa ban. dapat mentranspot material lebih dari 2 kilometer, tergantung
desain belt itu sendiri. Material yang di transport dapat berupa powder ( bubuk
), granular (butiran) atau lump (gumpalan / bongkahan ) dengan kapasitas lebih
dari 2000 ton/jam.
3.
Jenis – Jenis Belt
Jenis belt bisa berupa textil rubber belt, metal belt, steel
cord belt. Jenis yang paling banyak dipakai adalah jenis textil rubber belt.
Lintasan belt dapat direncanakan horizontal, inklinasi, kombinasi inklinasi dan
horizontal. Sudut kemiringannya tergantung koefisien gesek antara material yang
diangkut. Dalam prakteknya sudut inklinasi berkisar antara 7o – 10o
lebih kecil dari sudut gesek material belt. Hal ini disebabkan karena adanya
penurunan belt (belt sag) antara idler roller, sehingga inklinasi lebih besar
dari inklinasi belt itu sendiri.
4.
Konstruksi dari belt conveyor
- Konstruksi arah pangangkutan
horizontal
- Konstruksi arah pengangkutan
diagonal atau miring
- Konstruksi arah pengangkutan
horizontal dan diagonal
4.
Bagian – bagian Belt
Conveyor
Pada training roller sering dipasang pemutus arus, untuk
menjaga kalau belt menerima beban maksimum, sehingga belt dapat menyentuh
training dan akibatnya arusnya terputus.
Gambar 1.1. Aplikasi Belt Conveyor pada
pertambangan
Gambar 1.2 Skema Alat Belt Conveyor
a.
Drive system (
Bagian Penggerak )
Bagian
penggerak head pulley dengan menggunakan motor listrik yang diteruskan ke gear
reducer dengan coupling diteruskan kembali ke head pulley. Kelangkapan alat ini
ada yang dipasangi holdback / back stop untuk mencegah belt mundur saat
berhenti ketika ada muatan, ini digunakan pada belt conveyor yang menanjak.
Pada bagian bawah head pulley biasanya dilengkapi dengan pembersih / belt
cleaner, fungsinya untuk membersihkan material yang menempel pada belt setelah
material dituangkan.
b.
Conveying component
( Komponen Utama )
Komponen utama
dari alat ini adalah head pulley, tail pulley, take up pulley, idler roller dan
rubber belt.
·
Head pulley berguna untuk menarik belt.
·
Tail pulley untuk memutar balik belt
·
Take up berfungsi untuk mengatur
tegangan ban agar selalu melekat pada drum, karena semakin lama ban dipakai
akan bertambah panjang, kalau tidak diatur ketegangannya ban akan menjadi
kendor.
·
Carry roller untuk menahan material
transport di sisi atas.
·
Return roller untuk menahan belt yang
kembali dari head pulley.
·
Training roller berfungsi sebagai self
alignment roller yang bertujuan agar belt tetap berada di tengah lintasannya.
·
Feed hopper berfungsi untuk menjaga
agar bahan dapat dibatasi untuk melebihi kapasitas pada waktu inlet.
·
Outlet chuter berfungsi untuk
pengeluaran material
·
Idle drum berfungsi mengikuti putaran
drum yang lain.
·
Belt cleaner berfungsi untuk
membersikan belt agar belt selalu dalam keadaan bersih.
·
Skrapper depan berfungsi agar jangan
sampai ada material masuk pada idle drum dengan belt
·
Impact roller (rol penyangga utama),
berfungsi agar menjaga kemungkinan belt kena pukulan beban, misalnya , beban
yang keras, maka umumnya bagian depan sering diberi sprocket dari karet
sehingga belt bertahan lama.
·
Motor Penggerak : Biasanya dipergunakan motor listrik untuk menggerakkan drive
pulley. Tenaga dari motor harus disesuaikan dengan keperluan, yaitu :
1. Menggerakkan belt kosong dan
mengatasi gesekan-gesekan anatara idler dengan komponen lain.
2. Menggerakkan muatan secara mendatar.
3. Mengankut muatan secara tegak
(vertical).
4. Menggerakkan tripper dan
perlengkapan lain.
5. Memberikan percepatan pada belt yang
bermuatan bila sewaktu-waktu diperlukan.
Gambar 1.3. Jenis – jenis Pulley
B.
ROLLER
Roll
penyangga utama Belt Compeyor :
- Roll tunggal, berfungsi untuk
mengangkut material berupa unit.
- Roll ganda, berfungsi supaya
pengangkutan mencapai beban maksimum dan material tidak menjadi tumpah.
Lapisan
Drum atau Roller
- Dengan bahan karet, sehingga bahan
ini yang menyebabkan angka gesek besar.
- Dengan alur atau parit-parit,
fungsi nya untuk mengeluarkan udara yang terjebak didalam drum, bila
didalam drum terdapat udara, maka koefisien gesek rendah dan dapat
menyebabkan slip.
Konstruksi idle drum berbentuk silinder, seringkali tidak
diberi lapisan, untuk kecepatan tinggi daya berbentuk cembung. Bentuk drum
dibuat tidak penuh, karena untuk mengurangi bahan yang melekat pada drum,
sehingga drum tidak berubah bentuknya dan mempunyai diameter yang lebih besar.
Roller Conveyor
adalah pilihan yang tepat ketika perlu beban sisi, mendorong off, menumpuk
produk atau menyesuaikan tekanan pada membawa rol. Roller jenis konveyor rantai
yang didorong, sabuk didorong, garis poros didorong, akumulasi, atau
non-powered (gravitasi). Membantu anda dalam mengangkat barang berat maupun
ringan, sehingga proses pekerjaan anda menjadi lebih ringan dan mudah.
Roller Conveyor terbuat dari bahan bahan anti karat seperti baja ringan, galvanis,
plastik atau stainless steel. Sehingga tidak mudah rusak.
Penggunaan conveyor Tradisional
Konveyor
tradisional biasanya digunakan dalam gudang besar, pusat perbelanjaan dan
supermarket untuk memindahkan produk yang berbeda dari satu tempat ke tempat
lain di dalam tempat usaha yang sama.
C. BELT
Ukuran
lebar Belt
- Untuk ukuran lebar belt yang
cukup kecil.
- Untuk ukuran lebar belt yang
cukup lebar.
Semakin kecil ukuran lebar belt, maka semakin kaku, karena
tebal belt lebih besar. Kalau semakin luas lebar belt, maka semakin lemas,
sehingga sering digunakan 5 roll, agar kelengkungan roll sesuai dengan
keadaannya.
Belt terdiri dari beberapa lapis :
·
top cover (rubber)
·
Breaker ply (pelindung carcass)
·
Fabrik Carcass (canvas/ply)
·
Bottom cover
Gambar 1.4. Lapisan Belt
Alat yang dipergunakan untuk melengkungkan
belt
- Pully terakhir atau pertengahan
- Susunan Roller-roller
- Beban dan adanya sifat kelenturan belt.
Persyaratan
belt
·
Tahan beban tarik
·
Tahan beban kejut
·
Perpanjangan
spesifik yang rendah
·
Fleksibel
·
Tidak menyerap air
Karakteristik dan performance belt
conveyor
- Dapat beroperasi secara
mendatar maupun miring dengan sudut maksimum
- Sampai dengan 18’.
- Sabuk disanggah oleh plat
roller untuk membawa bahan.
- Kapasitas tinggi
- Serba guna
- Dapat beroperasi secara
continiue
- Kapasitas dapat diatur
- Kecepatannya sampai dengan 600
ft/m
- Dapat naik turun
- Perawatan mudah
Kelemahan dari belt conveyor
- Jaraknya telah tertentu
- Biaya relatif mahal
- Sudut inklinasi terbatas
Prinsip
kerja Belt Compeyor
Prinsip kerja belt conveyor adalah mentransport material
yang ada di atas belt, dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan
menggunakan chute dan setelah sampai di head material ditumpahkan akibat belt
berbalik arah. Belt digerakkan oleh drive / head pulley dengan menggunakan
motor penggerak. Head pulley menarik belt dengan prinsip adanya gesekan antara
permukaan drum dengan belt, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar